Ternyata Paparan Lingkungan Sebelum Pembuahan Dapat Pengaruhi Perkembangan Janin
Usia yang lebih tua pada saat pembuahan dan konsumsi alkohol selama kehamilan telah lama diketahui memengaruhi perkembangan janin.
Sekarang, sebuah laporan baru yang diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences menunjukkan usia yang lebih tua dan konsumsi alkohol pada tahun menjelang pembuahan juga mungkin berdampak dengan secara epigenetik mengubah gen tertentu selama pengembangan telur manusia, atau oosit.
Meskipun studi tersebut tidak menentukan efek fisik akhir dari perubahan ini, namun studi ini memberikan wawasan penting tentang hubungan yang rumit antara paparan lingkungan, regulasi genetik, dan perkembangan manusia.
“Meskipun hasil dari perubahan tidak jelas, temuan kami memberi kami pandangan berharga tentang bagaimana faktor lingkungan mempengaruhi regulasi gen melalui epigenetik dan pencetakan,” kata Peter A. Jones, Ph.D., D.Sc. (hon), kepala petugas ilmiah Van Andel Institute dan penulis senior studi tersebut. “Pemahaman yang lebih baik tentang proses kompleks ini semakin meningkatkan pemahaman kita tentang kesehatan dan penyakit dan – suatu hari – mungkin menjadi dasar untuk langkah-langkah pencegahan penyakit baru.”
Penelitian hari ini berpusat pada gen yang disebut nc886 , yang merupakan salah satu dari sekitar 100 gen yang “tercetak” yang diturunkan dari ibu ke janin. Gen yang tercetak mempertahankan label kimia penting yang diterapkan oleh ibu atau ayah sebelum pembuahan. Hasilnya adalah “memori epigenetik” yang melaluinya informasi non-genetik, seperti usia ibu, dapat mengalir langsung dari orang tua ke keturunannya. Sampai saat ini, nc886 adalah satu-satunya gen tercetak yang diketahui menunjukkan variasi dalam kemungkinan pencetakan berdasarkan faktor maternal.
Menggunakan data dari 1.100 pasangan ibu-anak dari Afrika Selatan, Jones dan rekannya menemukan pencetakan nc886 meningkat pada ibu yang lebih tua tetapi menurun pada ibu yang minum alkohol setahun sebelum pembuahan. Tim juga menyelidiki merokok tetapi tidak menemukan dampak pada pencetakan nc886 .
Sebuah studi 2018 yang diterbitkan oleh Jones dan kolaboratornya menunjukkan bahwa kegagalan untuk mencetak nc886 dikaitkan dengan massa tubuh yang lebih tinggi pada anak-anak di usia lima tahun. Penelitian oleh kelompok lain juga telah mengaitkan kegagalan untuk mencetak nc886 dengan peningkatan kelangsungan hidup pada orang dengan leukemia myeloid akut, jenis kanker darah yang agresif. Baru-baru ini, sebuah kelompok di Taiwan menemukan bahwa kurangnya pencetakan pada nc886 dapat mengurangi respon terhadap obat anti-diabetes.